Sejarah Adanya Kalender Masehi, Simak Selengkapnya!

Sejarah32 Dilihat
banner 468x60

REDAKSIGARUT.COM – Kalender Masehi adalah sistem penanggalan yang digunakan secara luas di dunia modern. Namun, tak banyak yang tau mengenai pengertian, sejarah, perhitungan, dan penetapan kalender ini.

Tak hanya kalender Masehi, di masyarakat Indonesia dikenal pula kalender Hijriah untuk umat Islam, hingga kalender Cina untuk etnis Tionghoa. Namun, yang digunakan secara universal adalah kalender Masehi.

banner 336x280

Kalender Masehi ternyata telah ada sejak zaman Romawi di tahun 1500-an dan masih digunakan hingga saat ini. Berikut rangkuman informasi mengenai kalender Masehi dari laman Britannica, Kemendikbud dan History.

Apa Itu Kalender Masehi?

Kalender Masehi dapat diartikan sebagai suatu sistem penomoran tahun yang berasal dari kalender Julian dan Gregorian. Dasar perhitungannya adalah siklus revolusi bumi dalam mengelilingi matahari.

Sejarah Kalender Masehi
Kalender Masehi ini telah digunakan selama lebih dari 4 abad. Kalender Masehi atau Gregorian Calendar, pertama kali diperkenalkan pada tahun 1582 di Eropa.

Sebelum adanya kalender Masehi, beberapa bangsa telah menggunakan kalender Julian lebih dahulu. Astronom Romawi menghitung waktu yang diperlukan bumi untuk berputar mengelilingi matahari, dengan hasil perhitungan 365,25 hari. Ini berakibat pada pergeseran musim yang datang lebih lambat.

Julius Caesar kemudian menambahkan satu hari di bulan Februari setiap 4 tahun sekali, menciptakan kalender Julian. Namun, setelah digunakan dalam waktu yang lama, terungkap bahwa terdapat kesalahan perhitungan pada kalender Julian, yaitu melencengnya tanggal matahari sebanyak 10 hari pada 1570-an.

Ketidaksesuaian ini menyebabkan kalender tersebut tidak selaras dengan musim dalam setahun, dan dikhawatirkan hal ini akan membuat hari Paskah terus menjauh dari tanggal yang seharusnya. Sebagai respons terhadap hal ini, Paus Gregorius XIII menciptakan sistem penanggalan baru yang dikenal sebagai kalender Gregorian atau kalender Masehi.

Dalam kalender Gregorian, penambahan hari setiap 4 tahun sekali dihapuskan, dan sistem kabisat berlaku empat tahun sekali kecuali tahun yang tidak habis dibagi 400. Jadi, tahun kabisat terjadi pada tahun 2000, tetapi tidak pada tahun 1900, 1800, atau 1700.

Paus Gregorius XIII juga memindahkan awal tahun dari 25 Maret menjadi 1 Januari. Meskipun sempat ditolak, penanggalan ini akhirnya diterima di negara-negara penganut Kristen Katolik.

Setelah diperkenalkan, Italia, Spanyol, dan Portugal akhirnya juga beralih ke kalender Masehi. Inggris dan Amerika baru menggunakan kalender Masehi pada tahun 1752. Hingga saat ini, kalender Gregorian tetap menjadi sistem penanggalan yang banyak digunakan di berbagai negara.

Perhitungan Kalender Masehi
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa perhitungan kalender Masehi didasarkan pada lamanya waktu revolusi bumi terhadap matahari, yaitu 365,25 hari.

Kemudian, muncul istilah “tahun kabisat”, yaitu penambahan 1 hari di bulan Februari, tepatnya tanggal 29 Februari setiap 4 tahun sekali.

Penetapan Kalender Masehi
Kalender Masehi ini mulai digunakan pada tahun 1582. Dalam kurun waktu satu tahun, perubahan penanggalan ini telah diterapkan oleh Italia, Portugal, Spanyol, dan negara-negara Jerman yang menganut agama Katolik.

Secara bertahap, negara-negara lain juga mengadopsi kalender Gregorian, yakni:

  • Negara-negara Jerman yang menganut agama Protestant pada tahun 1699,
  • Britania Raya beserta koloninya pada tahun 1752,
  • Swedia pada tahun 1753, Jepang pada tahun 1873,
  • Tiongkok pada tahun 1912,
  • Republik-republik sosialis Soviet pada tahun 1918, dan Yunani pada tahun 1923.
  • Negara-negara dengan mayoritas penduduk beragama Islam cenderung menggunakan kalender Gregorian untuk keperluan sehari-hari, sementara tetap mempertahankan kalender berbasis Islam untuk keperluan keagamaan.
banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *